Penggolongan Sidik jari

Volume sidik jari yang besar dikumpulkan dan disimpan sehari-hari  merupakan suatu aplikasi luas yang mencakup forensik, kendali akses, dan pendaftaran lisensi pengarah. Pengenalan orang-orang secara otomatis berdasarkan sidik jari memerlukan masukan sidik jari disesuaikan dengan beberapa sidik jari di dalam suatu database. Untuk mengurangi waktu pencarian dan computational compleksitas, perlu  menggolongkan sidik jari ini dalam suatu cara yang konsisten dan akurat, sedemikian rupa sehingga masukan sidik jari yang diperlukan untuk disesuaikan hanya dengan suatu subset sidik jari di dalam  database.

Penggolongan sidik jari adalah suatu teknik untuk menugaskan sidik jari ke dalam beberapa jenis pre-specified yang tidak dapat dipungkiri pada literatur yang dapat menyediakan suatu mekanisme indexing. Penggolongan sidik jari dapat dipandang sebagai suatu tingkatan kasar  yang mempertemukan sidik jari itu. Suatu masukan sidik jari yang yang pertama disesuaikan pada suatu tingkatan kasar  pada salah satu jenis pre-specified dan kemudian, pada suatu tingkatan yang lebih bagus, untuk dibandingkan pada subset database yang berisi jenis sidik jari saja. 
Pada saat ini sudah dikembangkan suatu algoritma untuk menggolongkan sidik jari ke dalam lima kelas, yakni, whorl, right loop,left loop,arch, dan tented arch. Algoritma memisahkan banyaknya ridges  yang muncul di empat arah (0 derajat, 45 derajat  , 90 derajat, dan 135 derajat) maupun dengan penyaringan bagian tengah suatu sidik jari dengan suatu bank Gabor Filters. Informasi ini adalah quantized untuk menghasilkan suatu Fingercode yang mana  adalah digunakan untuk penggolongan. 

Penggolongan ini didasarkan pada suatu two-stage yang menggolongkan menggunakan suatu Penggolong lingkungan K-nearest dalam langkah yang pertama dan satu set neural jaringan dalam langkah yang kedua . Penggolongan diuji pada 4,000 gambar  di dalam NIST-4 database. Untuk five-class problem, ketelitian penggolongan dapat dicapai 90%.  Untuk four-class problem ( arch dan arch tented mengkombinasikan ke dalam satu kelas), ketelitian penggolongan bisa mencapai 94.8%. Dengan menggabungkan sisa pilihan, ketelitian penggolongan dapat ditingkatkan menjadi 96% untuk five-class penggolongan dan 97.8% untuk four-class penggolongan ketika 30.8% gambar  diafkhir.

Subscribe to receive free email updates: