Planned Maintenance (Pemeliharaan Terencana)
Planned maintenance (pemeliharaa terencana) adalah pemeliharaan
yang
terorganisir dan dilakukan dengan pemikiran ke masa depan, pengendalian
dan pencatatan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Oleh karena itu program maintenance yang akan dilakukan harus dinamis
dan memerlukan pegawasan
dan pengendalian secara aktif dari
bagian maintenance melalui informasi dari catatan riwayat mesin/peralatan.
Konsep planned maintenance ditujukan untuk dapat mengatasi masalah
yang dihadapi manajer dengan
pelaksanaan kegiatan maintenance.
Komunikasi dapat diperbaiki dengan informasi yang dapat memberi
data yang lengkap untuk mengambil keputusan. Adapun
data yang penting dalam kegiatan maintenance antara lain laporan permintaan
pemeliharaan, laporan pemeriksaan, laporan
perbaikan, dan lain-lain.
Pemeliharaan terencana (planned maintenance)
terdiri dari tiga bentuk pelaksanaan, yaitu:
a.
Preventive maintenance (pemeliharaan pencegahan)
Preventive
maintenance adalah
kegiatan pemeliharaan dan
perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya
kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan
kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi
mengalami kerusakan
pada waktu digunakan dalam proses
produksi.
Dengan demikian
semua fasilitas produksi yang diberikan preventive maintenance akan terjamin kelancarannya dan selalu diusahakan dalam
kondis atau keadaan yang
siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi pada
setiap saat. Sehingga dapatlah dimungkinkan
pembuatan suatu rencana dan jadwal pemeliharaan dan perawatan
yang sangat cermat
dan rencana produksi yang lebih tepat.
b.
Corrective maintenance (Pemeliharaan Perbaikan )
Corrective maintenance adalah suatu kegiatan maintenance
yang
dilakukan setelah terjadinya
kerusakan atau kelalaian pada mesin/peralatan
sehingga tidak dapat
berfungsi dengan baik.
c.
Predictive maintenance
Predictive
maintenance adalah
tindakan-tindakan maintenance yang
dilakukan pada tanggal yang ditetapkan berdasarkan prediksi hasil analisa
dan evaluasi data operasi yang diambil
untuk melakukan predictive maintenance itu dapat berupa data getaran, temperature, vibrasi, flow rate,
dan lain-lainnya. Perencanaan predictive maintenance dapat
dilakukan berdasarkan data dari operator di lapangan yang diajukan melalui work
order ke departemen maintenance untuk dilakuakan
tindakan tepat sehingga tidak akan merugikan
perusahaan.