a. Sentralistis
b. Berorientasi pada input
c. Tidak terkait dengan perencanaan jangka panjang,
d. Line-item dan incrementalism.
e. Batasan departemen yang kaku (rigid department)
f. Menggunakan aturan klasik.
g. Vote accounting,
h. Prinsip anggaran bruto
i. Bersifat tahunan
Traditional budget didominasi oleh penyusunan anggaran
yang bersifat line-item dan incrementalism, yaitu proses penyusunan anggaran yang hanya
mendasarkan pada besarnya realisasi
anggaran tahun sebelumnya,
konsekuensinya tidak ada perubahan mendasar terhadap anggaran baru.
Hal ini seringkali bertentangan dengan kebutuhan riil dan kepentingan
masyarakat. Performance budget pada
dasarnya adalah sistem
penyusunan dan pengelolaan anggaran yang berorientasi pada pencapaian hasil
atau kinerja. Kinerja tersebut harus mencerminkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, yang
berarti harus berorientsi kepada
kepentingan publik.