Penjelasan CIA dan 3M

CIA dan 3M 

Perlindungan data adalah hal yang penting dalam masalah sekuriti. Pada bahasan sekuriti data didefinisikan sebagai :

Phsical phenomena chosen by convention to represent certain aspects of our conceptual and real world. The meanings we assign to data are called information. Data is used to transmit and store information and to derive new information by manipulating the data according to formal rules
Dari definisi di atas,  data dianggap merepresentasikan informasi. Pada  sistem sekuriti data dapat dikategorikan menjadi ;
  • Data publik, yaitu data yang dapat diakses oleh siapapun
  • Data rahasia, yaitu data yang tak boleh bocor ke pihak lain yang tidak berhak
  • Data sembarang yaitu data yang sifatnya bebas

Seringkali orang  mempertimbangkan masalah akses yang tidak sah dalam sekuriti karena pengaksesan tersebut tidak melalui si-empunya. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengaksesan data. Dalam perancangan dan pembahasan sistem sekuriti kazimnya kita akan dihadapkan pada pertimbangan  dengan istilah segitiga CIA ;
  • Confidentiality, yaitu segala usaha yang berkaitan dengan pencegahan  pengaksesan terhadap informasi yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak berhak.
  • Integrity. Yaitu sesuatu yang berkaitan dengan pencegahan dalam modifikasi informasi yang dilakukan oleh pihak  lain yang ttidak berhak.
  • Availability, yaitu pencegahan   penguasaan informasi atau sumber daya oleh pihak lain yang tidak  berhak.
Disain suatu sistem sekuriti akan mencoba menyeimbangkan ke tiga hal di atas.
Confidentiality  berkaitan dengan privacy (data personal) dan secrecy (kerahasiaan). Prvaicy lebih berkaitan dengan data pribadi, sedang secrecy lebih berkaitan dengan data yang dimiliki oleh suatu organisasi.  
Secara umum integrity berkaitan dengan jaminan bahwa sesuatu berada dalam kondisi seharusnya. Pada sekuriti ini akan berkaitan dengan proses pengubahan data. Integrity didefinisikan oleh Clark and Wilson adalah :
No user of the system, even if authorized, may be permitted to modify data items in such a way that asses or a accounting records of the company are lost or corrupted.
 
         Pada  Orange Book ( panduan untuk evaluasi sekuriti) didefinisikan data integrity adalah :
The state that exists when computerized data is the same as that in the source documents and has not been exposed to accidental or malicious alteration or destruction.
 
Dalam hal ini jelas bahwa integrity berkaitan dengan konsistensi eksternal. Suatu data yang disimpan dalam sistem komputer harus benar menggambarkan realita yang ada di luar sistem komputer. Sedangkan dalam hal communication security, integrity sendiri memiliki definsi sebagai : 
The detection and correction of modification, insertion, deletion or replay of transmitted data including both intentional manipulations and random transmission errors.
 Availability didefinisikan oleh ISO 7498-2 adalah : 
The property of being accessbile and useable upan demand by an authorized entity.
          Salah satu kasus yang sering terjadi pada aspek ini adalah adanya Denial of Service, yang didefinisikan sebagai :
The prevention of authorized access to resources or the delaying the time-critical operations.
           Setiap pengguna harus bertanggung jawab terhadap aksi yang dilakukan pada sistem . Untuk itulah konsep accountability menjadi penting pada sistem komputer.
  • Accountability :
Audit information must be selectively kept and protected so that action affecting security can be traced to the responsible party

Merupakan suatu proses pencatatan yang memadai atas pemakaian resources dalam suatu sistem oleh para penggunanya 

Dalam membangun sebuah sistem informasi, perlu diperhatikan beberapa objektif dari sekuriti komputer untuk dipertimbangkan dalam desain, implementasi, dan operasional. Di samping hal di atas ada ada beberapa objektif sekuriti yang penting dan diperlukan sebagai pertimbangan dalam membangun sekuriti adalah :
·         Authentication
Sekuriti menjamin proses dan hasil identifikasi oleh sistem terhadap pengguna dan oleh pengguna terhadap sistem
·         Non Repudiation
Setiap informasi yang ada dalam sistem tidak dapat disangkal oleh pemiliknya 

Pendekatan tradisional pada sekuriti komputer hanya berorientasi pada teknologi dan produk (hardware dan software). Dalam pendekatan ini, terdapat anggapan bahwa hanya sebagian orang saja yang harus mengerti dan bertanggungjawab dalam masalah sekuriti. Disamping itu pihak manajemen menempatkan sekuriti komputer pada prioritas yang rendah. Pendekatan tradisional biasanya ditandai dengan ketidakmengertian pengguna akan pentingnya keikutsertaan mereka dalam membangun sekuriti. Pengguna menganggap dengan membeli dan menggunakan produk-produk sekuriti seperti firewall dan kriptografi dapat menjamin keamanan suatu sistem. 
Pendekatan tradisional harus dihindari dalam membangun sekuriti. Kenyataan membuktikan bahwa pengguna adalah mata rantai terlemah dalam rantai sekuriti itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan pendekatan modern yang komprehensif, yang mengikutsertakan user, policy, manajemen, dan teknologi.
Pada hakekatnya seringkali orang melupakan bahwa dalam pelaksanaan sekuriti akan melibatkan 3 M yaitu :
  • Matematika
  • Manajemen
  • Manusia

Subscribe to receive free email updates: