Kepentingan Nasional dan Strategi Politik Luar Negeri Jerman

Kepentingan Nasional dan Strategi Politik Luar Negeri Jerman
Jerman saat ini berada pada tahap di mana keinginan untuk mempertahankan partner internasionalnya dengan menjadi ‘a good European’ serta untuk melindungi eksistensinya dengan bernaung di bawah kerangka Eropa sebagai pencegah munculnya gerakan ultra-nasionalis pasca reunifikasi, terutama jika melihat kuatnya kepentingan Jerman di kawasan timur Eropa. Jerman merasa bahwa saat ini sangatlah penting untuk menggalang partner internasional yang dapat saling mengerti dan berbagi kepentingan dengan Jerman. Sejak kembalinya politik luar negeri Jerman ke jalur yang benar pasca reunifikasi, kedudukan Jerman menjadi sejajar dengan partner-partner internasionalnya di level Eropa. Jerman kini memfokuskan kepentingannya pada promosi kerjasama multilateral dan resolusi konflik

Karena Jerman terletak tepat di jantung benua Eropa, maka secara otomatis Jerman menjadi pemain penting dalam proses enlargement Uni Eropa di kawasan Eropa Timur, yang diharapkan akan menyatukan kembali benua Eropa yang sempat terpecah akibat konfrontasi antar ideologi semasa perang dingin. Negara-negara Eropa serta Amerika Serikat berharap Jerman akan mengemban tanggung jawab dalam hal menjaga stabilitas pertahanan dan keamanan di benua Eropa. Jika melihat pada posisi geopolitik Jerman, tidaklah mengherankan apabila Jerman lebih memiliki kepentingan di kawasan Eropa Tengah dan Timur jika dibandingkan dengan kawasan Afrika Utara, Timur Tengah, maupun kawasan-kawasan lainnya di dunia.

Dalam suatu pidato di Humbolt University Berlin bulan Mei 2000, Menteri Luar Negeri Jerman Joschka Fischer menyampaikan semacam proposal yang mencerminkan kepentingan Jerman akan reformasi institusional di Eropa. Pada pidatonya Fischer menyampaikan pandangan federalisnya terhadap masa depan Uni Eropa, berdasarkan aktivitas European Parliament serta Pemerintahan Eropa yang mencerminkan kekuaaan legislatif dan eksekutif dalam suatu negara federal. Ia juga mengusulkan agar dibentuk suatu perjanjian konstitusional sebagai basis kerangka kerja Uni Eropa secara federal, yang akan mempertegas pemisahan kekuasaan antara level Eropa dan level nasional. Menurut Fischer, Eropa yang federal hanya akan sukses terbentuk jika didasari atas pembagian kedaulatan yang tegas antara Eropa dan negara-bangsa.

Kepentingan utama Jerman saat ini adalah sejauh mana kesiapan mereka dan negara-negara partner Eropa untuk menerima Uni Eropa yang lebih besar serta mengembangkan kesatuan Eropa yang lebih efisien. Jerman tidak lagi memiliki kepentingan dalam permainan power politics di dunia internasional, namun lebih kepada bagaimana harus menyikapi tantangan-tantangan yang lebih besar dan beragam dalam setiap agenda internasional, seperti masalah-masalah overpopulasi, polusi, manajemen konflik global, kontrol senjata pemusnah massal, transformasi Eropa Timur, sampai pencegahan terjadinya benturan antar kebudayaan.

Subscribe to receive free email updates: