Analisis Lingkungan Internal
Bisnis
Analisis
lingkungan bisnis dari perusahaan
digunakan untuk mengetahui strategi bisnis perusahaan pada saat
ini dan visi misi perusahaan,
aktivitas dan proses bisnis perusahaan, sumber daya yang
dimiliki dan informasi yang dibutuhkan
perusahaan. Adapun teknik – teknik
analisis
yang
digunakan
dalam memahami
kondisi situasi lingkungan internal bisnis diantaranya adalah :
Analisis Value Chain (Manufacture)
Menurut Michael Porter
(Ward dan
Peppard
(2002,
p244)) value chain analysis adalah kegiatan menganalisa kumpulan
aktivitas yang dilakukan untuk merancang,
memproduksi, memasarkan, mengantarkan dan mendukung
produk atau jasa.
Value
Chain Service Business
(Ward dan Peppard, 2002, p265)
Pendekatan rantai
nilai (value chain)
dibedakan menjadi dua tipe aktivitas
bisnis (Ward dan Peppard, 2002, p263):
1. Aktivitas Utama
(Primary Activities)
Aktivitas-aktivitas utama pada perusahaan
yang pada akhirnya memberikan kepuasan pada pelanggan.
Aktivitas-aktivitas tersebut tidak
hanya dilakukan dengan baik, tapi juga
harus saling berhubungan dengan efektif jika keseluruhan performa bisnis
hendak
dioptimalkan. Aktivitas utama terdiri dari inbound logistic, outbound logistics, sales
& marketing dan services.
A. Inbound Logistics
Mendapatkan, menerima, menyimpan,
dan pengadaan input kunci dan sumber daya dalam kualitas
dan kuantitas yang tepat bagi bisnis. Ini mungkin termasuk merekrut staf serta membeli
bahan, komponen dan jasa dan berurusan dengan subkontraktor dan memperoleh
peralatan.
B. Operations
Mengubah input menjadi produk atau layanan yang diperlukan
oleh para pelanggan. Ini mencakup
sumber daya dan membawa bahan bersama-sama untuk membuat produk atau menyediakan layanan.
C. Outbound logistics
Mendistribusikan produk ke
pelanggan baik secara langsung kepada pelanggan atau ke agen
yang
sesuai
untuk
didistribusi,
sehingga pelanggan dapat memperoleh
produk atau jasa dan membayarnya dengan tepat.
D. Sales
and marketing
Menyediakan cara-cara
di
mana pelanggan dan konsumen sadar akan produk atau jasa dan bagaimana mereka
dapat memperoleh itu, termasuk cara untuk membujuk mereka untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa.
E. Services
Memberikan nilai tambah lebih jauh kepada pelanggan dengan memastikan
pelanggan mendapatkan keuntungan penuh atau nilai dari
produk yang dibeli.
2. Aktivitas pendukung :
Merupakan aktivitas yang dibutuhkan untuk mengontrol dan mengembangkan bisnis dari waktu ke waktu dengan
cara menambahkan nilai secara tidak
langsung,
nilainya
akan
diketahui melalui
kesuksesan
dari
aktivitas utama.
a. Technology
Menjelaskan teknologi apa saja
yang dignakan dalam perusahaan tersebut.
b. Human Resources
Merupakan cara dari perusahaan dalam mengatur SDMnya, misalnya
dengan memberikan pelatihan atau pembekalan skill
dan ilmu.
c. Infrastructure
Infrastruktur merupakan sarana dan
prasarana yang diperlukan oleh perusahaan.
d. Procurement
Suatu proses lengkap untuk mendapatkan
barang dan jasa dari persiapan mulai dari persiapan dan pengolahan dari sebuah
daftar permintaan atas invoice untuk pembayaran.
Menurut Jogiyanto (2005, p334)
teknologi informasi merupakan alat yang
potensial untuk digunakan
dalam menciptakan atau menambah nilai-
nilai dan teknologi informasi dimaksud untuk melihat sampai sejauh mana
peran sistem dan teknologi informasi di perusahaan saat ini di rantai nilai.
Dari analisa ini dapat diketahui dan dijawab
pertanyaan-pertanyaan berikut
ini. :
1. Di kegiatan-kegiatan mana saja
sistem
informasi sudah mempunyai
peran dalam menciptakan atau menambah nilai di
rantai nilai?
2. Apakah peran sistem
informasi sudah optimal atau masih dapat ditingkatkan di kegiatan-kegiatan yang sudah memanfaatkanya?
3. Di kegiatan-kegiatan mana saja sistem informasi masih belum
berperan menciptakan atau menambah nilai di rantai nilai?
4. Apakah sistem informasi dapat diterapkan di kegiatan-kegiatan yang belum memanfaatkanya?
Rockart dan Scott Morton (1984)
telah memperkenalkan penggunaan dari nilai tambah rantai nilai untuk menggambarkan peluang
potensial yang akan dicapai
dari teknologi informasi. Mereka mengidentifikasi tiga tipe peluang untuk menciptakan keunggulan kompetitif:
(1)
mengembangkan
setiap fungsi yang menambahkan nilai, (2) menghubungkan pelanggan dengan pemasok
untuk meningkatkan switching costs, dan (3) menciptakan bisnis baru melalui layanan dan produk.