Perawatan juga dapat didefinisikan sebagai suatu
kegiatan merawat fasilitas sehingga fasilitas tersebut berada dalam kondisi
siap pakai sesuai dengan kebutuhan. Dengan kata lain, perawatan adalah sebuah
kegiatan dalam rangka mengupayakan fasilitas produksi berada pada kondisi atau
kemampuan yang dikehendaki. Selain itu juga perawatan merupakan suatu kombinasi
dari berbagai tindakan yang ditujukan untuk mempertahankan suatu sistem
tersebut pada kondisi yang dikehendaki (Mustafa, 1993). Masalah perawatan
mempunyai kaitan yang sangat erat dengan tindakan pencegahan kerusakan (preventive) dan perbaikan kerusakan (corrective). Tindakan tersebut dapat berupa:
1. Inspection (Pemeriksaan)
Yaitu tindakan yang ditujukan
terhadap sistem atau mesin untuk mengetahui apakah sistem berada pada kondisi
yang diinginkan.
2. Service (Servis)
Yaitu tindakan yang bertujuan
untuk menjaga kondisi suatu sistem yang biasanya telah diatur dalam buku
petunjuk pemakaian sistem.
3. Replacement
(Pergantian Komponen)
Yaitu tindakan pergantian
komponen yang dianggap rusak atau tidak memenuhi kondisi yang diinginkan.
Tindakan penggantian ini mungkin dilakukan secara mendadak atau dengan
perencanaan pencegahan terlebih dahulu.
4. Repair (Perbaikan)
Yaitu tindakan perbaikan minor yang dilakukan pada saat terjadi
kerusakan kecil.
5. Overhaul
Yaitu tindakan perubahan
besar-besaran yang biasanya dilakukan di akhir periode tertentu.
Pentingnya perawatan baru disadari setelah mesin
produksi yang digunakan mengalami kerusakan atau terjadi kerusakan yang
sifatnya parah yaitu mesin yang terjadwal atau teratur dapat menjamin
kelangsungan atau kelancaran proses produksi pada saat aktivitas produksi
sedang berjalan dapat dihindari. Pada umumnya, perawatan yang dilakukan
memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Memungkinkan tercapainya mutu produk dan
kepuasan pelanggan melalui penyesuaian, pelayan dan pengoperasian peralatan
secara tepat.
2. Mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan
pada saat mesin sedang beroperasi.
3. Memaksimalkan umur kegunaan dari sistem.
4. Memelihara peralatan-peralatan dengan
benar sehingga mesin atau peralatan selalu berada pada kondisi tetap siap untuk
operasi.
5. Meminimalkan biaya produksi total yang
secara langsung dapat dihubungkan dengan service
dan perbaikan.
6. Meminimalkan frekuensi dan kuatnya
gangguan-gangguan terhadap proses operasi.
7. Memaksimalkan produksi dan sumber-sumber
sistem yang ada.
8. Menyiapkan personil, fasilitas dan
metodenya agar mampu mengerjakan tugas-tugas perawatan.