Tujuan Audit Sistem Informasi
Menurut Weber
(1999, pp11-13) tujuan Audit Sistem Informasi secara garis besar dapat disimpulkan
menjadi 4 tahap, yaitu :
1. Meningkatkan objektifitas keamanan aset perusahaan
Aset
informasi suatu seperti perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software),
sumber daya manusia, file atau data harus dijaga oleh suatu sitem pengendalian intern yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan aset perusahaan. Dengan demikian sistem
pengamanan aset merupakan suatu hal yang sangat penting
yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
2. Meningkatkan objektifitas integritas data
Integritas
data (data
integrity) adalah suatu
konsep
dasar
sistem informasi. Data memiliki atribut-atribut tertentu seperti kelengkapan,
kebenaran dan keakuratan.
Jika integritas data tidak
dipelihara, maka suatu
perusahaan tidak akan lagi memiliki hasil suatu laporan
yang benar bahkan perusahaan dapat menderita kerugiaan.
3. Meningkatkan objektifitas efektifitas sistem
Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan dalam proses pengambilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan user. Suatu
sistem dapat dikatakan efisien
jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user.
4. Meningkatkan objektifitas efisiensi sistem
Efisiensi
menjadi hal yang sangat penting ketika sumber komputer tidak lagi memiliki
kapasitas yang memadai,
jika cara kerja dari sistem
aplikasi komputer menurun maka
pihak manajemen harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan
efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber
daya informasi yang minimal.