Komisi Kepegawaian Negara Dan Baperjakat

Komisi Kepegawaian Negara Dan Baperjakat 

Pembentukan 
Untuk membantu Presiden dalam merumuskan kebijaksanaan manajemen PNS dan memberikan pertimbangan tertentu, dibentuk Komisi Kepegawaian Negara (KKN). Pembentukan KKN dimaksudkan untuk menjamin kualitas dan objektifitas pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS dalam dan dari pejabat struktural eselon I di lingkungan Instanmsi Pusat dan jabatan lain yang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentiannya menjdi wewenang Presiden.

Sebelum KKN terbentuk pertimbangan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS dalam dan dari jabatan struktural eselon I dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menjamin kwalitas dan objektifitas pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS dalam dan dari jabatan srtuktural eselon II ke bawah, dibentuk Badan pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Baperjakat terdiri dari: 

a.       Beperjakat Instansi Pusat, yang dibentuk Pejabat Pembina Kepegawaian Puat
b.      Baperjakat Instansi Daerah Propinsi, yang dibentuk Pejabat Pembina Kepegawaian Propinsi
c.       Baperjakat Instansi daerah Kabupaten/Kota, yang dibentuk Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota 

Kenggotaan 

Susunan keanggotaan KKN adalah tersiri dari 2 (dua) Anggota Tetap yang berkedudukan sebagai Ketua dan Sekretaris Komisi, serta 3 (tiga) Anggota Tidak tetap yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden

Ketua dan Sekretaris Kmisi Kepegawaian secara ex officio dijabat oleh Kepala dan Wakil Kepala BKN.
Susunan Kenggotaan Baperjakat terdiri dari:
a.       seorang ketua merangkap anggota
b.      paling banyak 6 orang anggota
c.       seorang sekretaris

Ketua dan Sekretaris Baperjakat Instansi Pusat adalah pejabat eselon I dan pejabat eselon II yang secara fungsional bertanggungjawab di bidang kepegawaian dengan anggota pejabat eselin I lainnya. Bagi Instansi Pusat yang hanya terdapat satu pejabat eselon I, Ketua dan Sekretaris Baperjakat adalah pejabat eselon II dan pejabat eselon III yang secara fungsional bertanggungjawab di bidang kepegawaian dengan anggota pejabat eselon II.

Ketua Baperjakat Instansi Daerah Propinsi adalah Sekretaris Daerah Propinsi dengan anggota para pejabat eselon II dan Sekretarisdijabat oleh pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian.

Ketua Baperjakat Instansi Daerah Kabupaten/Kota adalah Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota dengan anggota para pejabat eselon II dan Sekretaris dijabat oleh pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian.

Untuk menjamin objektifitas dan kepastian dalam pengambilan keputusan, anggota Baperjakat ditetapkan dalam jumlah ganjil

Masa keanggotaan Baperjakat paling lama 3 tahun dan dalat diangkat kembali untuk masa kenggotaan berikutnya. Dalam hal Ketua Baperjakat Insansi Pusat dan Daerah kosong, maka Pejabat Pembina Kepegawaian menunjuk salah seorang anggota yang senior untuk menjadi ketua. 

Tugas 

Komisi Kepegawaian Negara bertugas memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam:
a.       Merumuskan kebijaksanaan umum kepegawaian;
b.      Merumuskan kebijaksanaan penggajian dan kesejahteraan PNS;
c.       Memberikan pertimbangan dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural tertentu yang menjadi wewenang Presiden.

Baperjakat Insansi Pusat dan Baperjakat Instansi Daerah Propinsi Kabupaten.Kota bertugas memberikan pertimbangan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian dalam:
a.       pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural eselon II kebawah
b.      pemberian kenaikan pangkat bagi yang menduduki jabatan truktural, menunjukkan prestasi kerja yang luar biasa baiknya, atau menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara
c.       perpanjangan batas usia pensiun bagi PNS yang menduduki jabatan struktural eselon I dan eselon II
d.      pengangkatan Sekretaris Propinsi/Kabupaten/Kota

Subscribe to receive free email updates: