Hubungan Bauran Produk terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen
Sikap seorang
pelanggan kerap terbentuk sebagai alat dari kontak langsung dengan objek sikap.
Pelanggan yang menikmati produk mungkin akan mengembangkan sikap yang mendukung
perusahaan dan jasa tersebut (favourable), misalnya dengan berkata yang positif
tentang produk, merekombinasikan perusahaan kepada orang lain, setia kepada
produk perusahaan, membayar produk denag harga premium.
Sebaliknya, produk yang gagal memenuhi fungsi sebagaimana diharapkan dapat dengan mudah menimbulkan sikap negatif (unfavourable), misalnya dengan berkata negatif tentang produk, pindah kepada perusahaan lain, tidak memiliki bisnis yang banyak dengan perusahaan, mengajukan tuntutan kepada pihak luar.
Pemahaman perilaku konsumen tentang kinerja bauran produk dapat dijadikan dasar terhadap proses keputusan pembelian konsumen, (Sutisna, ,2003:26)
Ketika perusahaan mengetahui sikap keputusan konsumen dalam pembelian produknya, berdasarkan kinerja bauran produknya, maka pada saat itu perusahaan bisa melakukan strategi pemasaran yang lebih efektif.
Sebaliknya, produk yang gagal memenuhi fungsi sebagaimana diharapkan dapat dengan mudah menimbulkan sikap negatif (unfavourable), misalnya dengan berkata negatif tentang produk, pindah kepada perusahaan lain, tidak memiliki bisnis yang banyak dengan perusahaan, mengajukan tuntutan kepada pihak luar.
Pemahaman perilaku konsumen tentang kinerja bauran produk dapat dijadikan dasar terhadap proses keputusan pembelian konsumen, (Sutisna, ,2003:26)
Ketika perusahaan mengetahui sikap keputusan konsumen dalam pembelian produknya, berdasarkan kinerja bauran produknya, maka pada saat itu perusahaan bisa melakukan strategi pemasaran yang lebih efektif.