Perencanaan Strategi Sistem Informasi

Perencanaan Strategi Sistem Informasi

Perencanaan Strategi Sistem Informasi merupakan sekumpulan tujuan jangka panjang yang menggambarkan tujuan sistem dan arsitektur teknologi informasi untuk mencapai tujuan perusahaan. (Turban 2003, p432)
Menurut Wijaya (2006), Sistem teknologi informasi dikenal dengan nama senjata strategi (strategy weapon) karena dapat digunakan untuk menerapkan strategi yang dapat memberikan keuntungan kompetitif. Organisasi membutuhkan perencanaan strategi untuk sumber daya teknologi informasinya dengan beberapa alasan sebagai berikut:
Hasil dari perencanaan sistem teknologi informasi dapat dibagikan kepada manajemen dan ahli ahli sistem teknologi informasi. Diskusi dan persetujuan akan hasil perencanaan ini dapat menyediakan pemahaman bersama antara ahli – ahli sistem teknologi informasi dan manajer – manajer bisnis tentang bagaimana cara terbaik bagi organisasi untuk menggunakan sumber daya informasinya.

Mengembangkan suatu rencana untuk sumber daya informasi yang dapat membantu mengkomunikasikan masa depan organisasi itu kepada pihak lain di dalam organisasi.
Diskusi  mengenai  perencanaan  strategi  sering  kali  banyak  membantu manajer manajer bisnis dan ahli ahli sistem teknologi informasi dalam membuat keputusan yang mendasar mengenai bagaimana sistem teknologi informasi akan diarahkan untuk membantu bisnis organisasi.
Dengan   perencanaan   yang   baik,   jika   sesuatu   yang   buruk   terjadi= mendadak di organisasi, maka organisasi sudah siap menghadapinya.

Hasil  dari  perencanaan  sistem  teknologi  informasi  dapat  membantu mengalokasikan sumber – sumber daya ke proyek – proyek sistem teknologi informasi yang penting dan bermanfaat bagi organisasi. Hasil dari                           perencanaan ini    didampingi    dengan    anggaran    biaya    yang mencerminkan  prioritas  bisnis  untuk  sistem  teknologi  informasi  yang harus dikembangkan.
Alat  komunikasi  dengan  manajemen  puncak.  Banyak  manajer  sistem teknologi informasi meminta kenaikan anggaran yang signifikan untuk pengembangan sistem teknologi informasi. Suatu rencana sitem teknologi informasi yang baik, harus dengan jelas dihubungkan kepada arah bisnis. Hasil perencanaan yang baik juga menjelaskan bagaimana organisasi akan mencapainya. Permintaan anggaran akan terlihat lebih masuk akal dan lebih mudah disetujui             bagi  manajemen      puncak yang    ada      diluar departemen sistem teknologi informasi.
Membantu   pemasok.   Arsitektur   dan   rencana   dari   sistem   teknologi informasi adalah suatu cara efektif bagi organisasi untuk berkomunikasi dengan penjual/pemasok tentang kebutuhan dari produk-produk sistem teknologi informasi masa depan yang dibutuhkan oleh organisasi. Dengan memahami kebutuhan masa depan ini, maka pemasok dapat mempersiapkan jauh sebelumnya.

Menurut Pant dan Hsu (1995), perencanaan sistem informasi dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan organisasi. Pengembangan berbagai jenis sistem berbasiskan komputer sebaiknya merespon terhadap kebutuhan tersebut, mulai dari tingkat transaction processing sampai tingkat aplikasi yang lebih kompleks (support systems).   Perencanaan sistem informasi sangat menyerupai perencanaan strategi dalam ilmu manajemen. Objective, prioritas, dan otorisasi untuk suatu proyek sistem informasi perlu diformulasikan. Rencana pengembangan sistem sebaiknya mengidentifikasi spesifik proyek untuk untuk masa depan perusahaa, prioritas setiap proyek disesuaikan dengan sumber daya perusahaan, prosedur umum, dan hambatan untuk setiap area aplikasi.
Pengertian akan strategi dan objective bisnis merupakan salah satu langkah awal dalam melakukan perencanaan sistem informasi. Dengan mengerti strategi dan objective bisnis akan membuat fungsi sistem informasi dapat berkontribusi positif dan proaktif pada strategi dan objective bisnis. Tanpa adanya pengertian tersebut akan membuat investasi IT tidak akan efektif memenuhi kebutuhan perusahaan. (Teo dan Ang, 2000)

Implementasi TI yang dilakukan secara sungguh-sungguh sebagai penyangga visi dan misi serta mencapai keunggulan kompetitif adalah sama halnya melakukan perubahan  dalam  organisasi.  Perubahan  ini  terkait  dengan  perubahan  sistem, prosedur, sumber daya manusia, sistem informasi, struktur dan kebijakan, sehingga menimbulkan kecemasan kepada staf organisasi dan sering kali terjadi pertentangan dalam organisasi baik secara eksplisit maupun implisit. Sejumlah metodologi perencanaan  strategi  sistem  informasi  yang  dihasilkan  oleh  para  akademisi  dan praktisi   masih   terjadi   kegagalan   mencapai   keunggulan   kompetitif,   dan   tidak menjamin keberhasilan implementasi TI secara sempurna. Karena elemen-elemen perencanaan strategi teknologi informasi lebih berfokus kepada aspek teknologi dan kurang mewadahi aspek-aspek non-teknologi. Untuk mencapai keberhasilan perencanaan strategi sistem informasi dalam implementasinya, perlu pendekatan yang disesuaikan  dengan  lingkungan  organisasi.  Tidak  ada  metodologi  perencanaan strategi sistem informasi yang bersifat universal untuk semua bentuk organisasi, beberapa metodologi perencanaan strategi sistem informasi yang ada hanya boleh digunakan sebagai pendekatan. (Malik, Raja, dan Mohamed, 2003)

Aspek utama yang terkandung dalam perencanaan strategi sistem informasi adalah menyelaraskan perencanaan sistem informasi dengan perencanaan bisnis melalui koordinasi antara bisnis dan fungsi perencanaan sistem informasi dan aktivitasnya. (Teo dan Ang, 1999)

Subscribe to receive free email updates: