Level dari sistem informasi terkomputerisasi

Informasi mengalir baik secara vertikal (diantara manajer) dan juga horizontal (diantara departemen). Informasi pada level manajemen:
  1. Top-level management akan lebih mementingkan gambaran besar dan perencanaan jangka panjang, memproyeksikan even-even yang mungkin terjadi di masa depan.
  2. Mid-level management akan lebih mementingkan system control dan perencanaan, serta implementasi tujuan jangka panjang.
  3. Level Supervisor akan lebih berfokus pada kontrol operasional harian, memonitor even yang berlangsung dalam basis harian dan juga mensupervisi para pekerja.

Hampir semua organisasi modern memiliki database terkomputerisasi yang mencatat aktivitas rutin harian yang kita kenal dengan transaksi. Ada beberapa level dari sistem informasi terkomputerisasi yaitu:
  1. Sistem Pemrosesan Transaksi
Mensubstitusikan pemrosesan berbasis komputer dari pencatatan manual, berhubungan dengan proses rutin yang telah terstruktur termasuk aplikasi pencatatan. Contohnya:
Terdapat pada sistem informasi akuntansi yang mengontrol setidaknya 6 aktivitas:
·         Pemrosesan sales order – pencatatan pesanan dari konsumen
·         Account Recievables – memperlihatkan uang yang masih “tertahan” di kustomer (uang piutang)
·         Sistem pembelian dan inventory – ketersediaan perlengkapan dan barang jadi dan barang-barang persediaan dan servis yang telah dibeli
·         Account payable – menunjukan hutang
·         Pembayaran – menunjukkan cek, pembayaran gaji, tunjangan, dll.
·         Buku besar – menunjukkan semua transaksi di atas



  1. Sistem Informasi Manajemen
Menyediakan input yang digunakan dalam proses penentuan keputusan manajerial, berfungsi untuk mendukung situasi pengambilan keputusan yang terstruktur dimana kebutuhan informasi dapat diantisipasi. Sistem informasi manajemen membutuhkan sistem manajemen database untuk mengintegrasikan database kepada departemen-departemen yang berbeda.
Sebuah SIM dapat mengeluarkan laporan yang berbeda-beda:
·         Laporan periodic – dikeluarkan dengan interval yang regular
·         Exception report – menunjukan even-even yang belum diperhitungkan sebelumnya
·         Laporan permintaan – dikeluarkan pada saat dibutuhkan (on-demand)
3.      Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Menyediakan informasi kepada manajer yang harus membuat keputusan dalam situasi-situasi tertentu, mendukung pengambil keputusan dalam situasi yang tidak terstruktur dengan baik. DSS (decision support system) terdiri dari pengguna, software, database, dan model pengambilan keputusan yang memberikan sistem tersebut kemampuan analitis.
4.      Sistem Support Eksekutif
Sistem berbasiskan computer yang kompatibel dengan gaya kepemimpinan manajemen dan tanggung jawab eksekutif.
5.      Expert Support System
Sebuah program computer yang menggunakan data dan aturan-aturan tertentu untuk menyerupai keputusan yang mungkin dibuat oleh pakar. Sistem ini didesain untuk mendukung penggunanya dengan merekomendasikan keputusan yang spesifik, merekomendasikan aksi, atau membuat prediksi.
6.      Work Group Support System
Sistem otomatis yang diarahkan untuk membuat pekerja semakin produktif dengan mengubh struktur dan aktifitas dari kantor dan juga work group lainnya.

Subscribe to receive free email updates: