PEMIKIRAN KRITIS

PEMIKIRAN KRITIS
Pemikir kritis telah menuntut kita untuk  berpikir secara mendalam tentang apa saja yang dilakukan oleh manusia pada umumnya didalam kesehariannya, sehingga pemikiran ini muncul sebagai peng-kritik atas pemikiran-pemikiran sebelumnya yang sudah ada (mis: Pemikiran Realisme, Liberalisme dan Strukturalisme).
Menurut “Karl Marx”, Kelompok Strukturalis terbagi atas 2 golongan, yakni:
Golongan Kaya    :    - Memiliki Perusahaan
                                 - Memiliki Kekayaan
                                 - Memiliki Kekuasaan
Golongan Miskin :    - Tidak memiliki harta kekayaan, hanya memiliki tenaga
                                 - Tidak memiliki Perusahaan, hanya sebagai pekerja
                                 - Tidak memiliki skils
Saran yang diberikan oleh Pemikiran Kritis ini antara lain :
a.    Para Intelektual jangan hidup lepas dari realita masyarakat sehari-hari, tetapi harus ikut memikirkan segala perubahan yang dilakukan/terjadi pada masyarakat dalam kesehariannya.
b.    Para Intelektual harus berbicara keras mengenai ketidakadilan, kemiskinan, serta kesewenang-wenangan para penguasa.
Pemikir-Pemikir Kritis ini memiliki Fokus Utama, yaitu:
a.    Strukturalis memusatkan pada struktur sistem Kapitalis, tetapi pemikir kritis lebih menekankan pentingnya budaya dan ideologi.
·           Pemikir-pemikir kritis beranggapan bagaimana caranya untuk merubah budaya yang sudah ada.
·           Secara ideologi; diyakini bahwa struktur kemiskinan yang ada itu bisa berubah, apabila golongan pemilik modal dengan pemilik tenaga memiliki ideologi yang sama.
b.    “Marx”, berpendapat bahwa: kesenjangan disebabkan eksploitasi dan pengambilalihan oleh kapitalisme, pemikiran kritis beranggapan kesenjangan adalah alasan idiologis.
c.    Pemikiran Kritis sangat erat hubungannya dengan emansipasi manusia.
d.    Pemikir kritis tidak percaya pandangan yang kaku/deterministik mengenai hubungan antara sistem ekonomi sosial.
e.    Pemikir kritis mengakui bahwa kelas bukanlah satu-satunya bentuk dominasi atau penindasan dalam masyarakat kapitalis, tetapi juga nasionalitas, etnis, ras & gender. (Pemikir-pemikir ini mulai berkembang pemikirannya)

Asumsi-Asumsi (para pemikir kritis) :

1.    Karakteristik manusia tidaklah tetap/essensial, tetapi dibentuk oleh berbagai kondisi sosial yang ada pada periode tertentu.
2.    Seorang individu (subjek) bisa dikelompokkan kedalam kelompok-kelompok tertentu yang mempunyai kepentingan konkrit.
3.    Tidak ada yang disebut sebagai fakta-fakta tentang dunia. Nilai-nilai kita mempengaruhi berbagai penafsiran dengan penjelasan kita tentang dunia.
       Maksudnya ; hubungan antara masyarakat dengan masyarakat.
4.    Pengetahuan erat hubungannya dengan kepentingan manusia dalam emansipasi. (mengkritik tentang gender, ras, etnis dan kelas).
5.    Meskipun berbeda-beda (ras, etnis, gender dan kelas) namun semua umat manusia sama-sama berupaya mencapai emansipasi.
Sejarah Negara (pada Pemikiran Kritis) :
1.    Pada awalnya sistem negara yang sudah ada muncul di Afrika Utara (th 900-1500) bukan di Eropa.
       Sebagai contoh :
       - Sistem Kekaisaran Mongol (1206-1405).
       - Sistem Kekaisaran Turki (1301-1520).
2.    Kerajaan Feodal muncul di Eropa (th 1154-1314)
3.    Sistem Negara Modern mulai berkembang di Eropa Baret (th 1500-688)
4.    Nasionalisme Eropa bangkit setelah ada Revolusi Perancis (th 1800-1914), pada masa ini dibentuknya “Trias Politica”.

Pemikir Kritis beranggapan, bahwa ekonomi dan perdagangan tidak bisa dipisahkan.
-      Negara dan perdagangan berjalan bersamaan (di Afrika Perdagangan Trans Sahara);
-      Perdagangan Eropa-Asia dimulai pada tahun 1400 (India, Cina dan Asia Tenggara) kemudian mereka menjajah atau menjadi koloni sejak tahun 1600 . (contoh : masuknya VOC ke Indonesia pada tahun 1603);
-      Perdagangan Eropa-Amerika latin th 1500 yang dimulai dengan ekspedisi Colombus;
-      Komoditi utama perdagangan adalah rempah-rempah dan sutera. (perdagangan sutera di Padang Pasir);

“Robert Cox” adalah tokoh pemikir kritis yang paling terkenal, (AS. 1992)
Pemikiran-pemikirannya, antara lain:
1.    Kemajuan dalam komunikasi dan globalisasi keuangan telah melahirkan suatu perubahan radikal dalam pengorganisasian produksi di seluruh dunia.
2.    Dahulu produksi dilakukan didalam negara, sekarang produksi dilakukan tersebar diberbagai negara (outsourcing).
3.    Model hubungan baru antara struktur produksi pusat-pinggiran.
4.    Kesempatan untuk kapitalis (pusat) mengambil keuntungan dari pekerja (pinggiran).

KESIMPULAN (Teori Kritis)

1.    Pemikiran kritis mulai berpengaruh dalam Hubungan Internasional sejak tahun 1980;
2.    Teori kritis juga dipengaruhi pemikiran “Karl Marx”, terutama Marx Humanistik bukan Marx Ekonomistik;
3.    Pemikir Kritis melihat hubungan yang erat antara teori dan praktek;
4.    Pemikir Kritis beranggapan bahwa pengetahuan adalah Ideologi bukan absolut kebenaran;
5.    Teori Kritis merupakan upaya untuk memajukan emansipasi manusia;
6.    Penindasan berdasarkan kelas bukanlah satu-satunya, masih ada yang lain;
7.    Kekuatan baru untuk menolak Kapitalisme dalam rangka gerakan sosial baru (perempuan, atau lingkungan hidup);
8.    Pemikir Kritis mengingatkan bahwa hubungan Internasional bukanlah statis/tetap, namun dinamis dan berubah-ubah.
9.    Teori kritis bersifat Universal.

Subscribe to receive free email updates: