Analisis
STP
(Segmenting, Targeting, and Positioning) merupakan langkah awal dalam menentukan pasar yang akan digeluti oleh perusahaan. Masing-masing konsumen memiliki kebutuhan
yang sangat berbeda dan
bervariasi. Oleh karena itu, produsen harus dapat mengidentifikasi segmen pasar yang
hendak dilayaninya dengan baik dan membaginya
dalam kelompok-kelompok yang
lebih kecil (segmenting).
Kemudian, produsen dapat mengevaluasi
segmen pasar mana yang lebih menarik untuk dimasuki
dan dapat memilih salah
saru atau lebih segmen pasar yang ada (targeting). Setelah segmenting
dan targeting dilakukan,
maka produsen dapat menetapkan posisi yang
diinginkan
atas
produknya
atau
perusahaannya
dalam benak konsumen dibandingkan dengan pesaingnya.
Segmenting
Menurut
Kotler (2008, p173), segmentasi pasar adalah “dividing a market into smaller
groups with distinct
needs, characteristics, or behaviors who might require separate products or
marketing mixes”.
Sebuah pasar terdiri dari konsumen yang beranekaragam
(heterogen), sehingga untuk dapat melakukan
kegiatan pemasaran dengan baik dan mencapai
tujuan perusahaan, perlu dilakukan
pengelompokkan menjadi konsumen yang homogen dengan berbagai cara. Pembagian
pasar menjadi kelompok-kelompok
konsumen dapat
disegmentasikan berdasarkan
kesamaan variabel (Kotler, 2008),
antara lain:
1. Geographic. Pembagian pasar berdasarkan kesamaan variabel seperti negara, kota, dan iklim.
2. Demographic. Pembagian
pasar
berdasarkan kesamaan variabel seperti kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
3.
Behavioral. Pembagian pasar berdasarkan kesamaan variabel
seperti respon konsumen
terhadap produk, pemakaian
produk, dan pengetahuan konsumen akan
produk.
Targeting
Menurut
Kotler (2008, p183) target pasar
adalah “a set of buyers
sharing common needs
or characteristics
that the company
decides to serves”. Setiap konsumen memiliki keinginan dan ciri-ciri berbeda. Oleh karena itu,
setelah membagi konsumen menjadi kelompok-kelompok yang
lebih homogen (segmenting), perusahaan
perlu memilih segmen
pasar mana yang akan dimasuki (targeting). Hal ini berguna
untuk mempermudah
penyusunan strategi pemasaran yang akan digunakan.
Positioning
Setelah perusahaan menetapkan target pasar dan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh para konsumennya,
maka perusahaan dapat menyesuaikan serta menetapkan posisi produknya di pasar (market positioning). Menurut Kotler (2008, p191), product positioning adalah “the way the product
is defined by consumers on important attributes – the place occupies in consumers’s
mind relative to competing product”.
Tujuan dari positioning adalah mendapatkan persepsi
atas brand dari setiap target
segmen berbeda serta lebih menjadi
pilihan
dibandingkan
dengan brand dari kompetitor.