Pengambilan Keputusan dalam Menjalankan IKRT

Pada dasarnya perkembangan kegiatan hunian bertambah menjadi kegiatan usaha industri rumah tangga sering bersifat tidak direncanakan terlebih dahulu. Penetapan jenis kegiatan industri yang akan dikembangkan tidak melalui pendekatan ekonomi. Pendekatan yang digunakan sering hanya dilakukan secara trial and error tanpa melakukan kajian tertentu secara logis, padahal dalam mengembangkan jenis usaha dibutuhkan biaya dan terdapat unsur resiko tersendiri.  Apakah dalam melakukan keputusan tersebut melalui coba-coba atau melalui peniruan terhadap usaha industri yang telah sukses atau berdasarkan pada arahan pemerintah atau industri besar lainnya, atau karena adanya unsur kebutuhan ekonomi rumah tangga yang mendesak sehingga dengan terpaksa melakukan usaha sendiri.
Sedangkan industri merupakan kegiatan yang membutuhkan proses tertentu melalui waktu tertentu sehingga mencapai keberhasilan yang diinginkan. Dalam mencapai tujuan itu membutuhkan keputusan-keputusan yang tepat agar tidak terjadi kerugian. Hal ini yang menjadi dasar dalam pemikiran peneliti untuk mengetahui rekam jejak dan faktor apa saja yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk memulaisuatu usaha  indsutri kecil dan rumah tangga. Dalam memutuskan usaha tersebut tentu tidak sekali jadi. Secara umum, pengambilan keputusan perlu melalui beberapa alternatif pemilihan dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Dalam hal ini sering terjadi kekuatiran apabila usaha yang dijalankan tidak berkembang dan didukung juga modal yang sedikit.
Permasalahan dalam industri kecil dan rumah tangga tidak hanya didasarkan pada aspek kekurangan modal, pemasaran dan mutu produk semata melainkan permasalahan dalam industri kecil dan rumah tangga telah ada sejak awal yaitu sejak dalam memilih berbagai jenis usaha serta memutuskannya. Pemahaman yang dilakukan oleh masyarakat dalam membentuk struktur berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menetapkan jenis usaha ini yang ditelusuri  untuk mendapatkan pola-pola tertentu sehingga dapat menjadi gambaran dalam pengembangan ekonomi berbasis rumah tangga.
Kesuksesan dalam bisnis sangat dipengaruhi oleh pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan pada faktor-faktor yang terukur. Pendekatan ini dapat dilakukan oleh para pengusaha besar yang mempunyai modal untuk melakukan studi tentang prospek suatu bisnis tertentu dengan skala baik regional maupun global. Sedangkan yang dilakukan oleh pengusaha kecil hanya berdasarkan pendekatan tradisional tanpa sistem dan mekanisme tertentu. Dalam industri besar telah mengggunakan modal dan teknologi untuk mendapatkan jumlah produksi serta standardisasi mutu produk. Sedangkan dalam industri kecil dan rumah tangga, modal merupakan hal yang terbatas sehingga jalan satu-satunya adalah menggunakan tenaga kerja yang tentunya terkait dengan kemampuan sumber daya manusia dan standardisasi produk. Demikian juga system pemasaran, indsutri besar telah didukung oleh tenaga ahli serta modal untuk mempromosikan produknya melalui berbagai media.
Berdasarkan pada definisi usaha industri, usaha industri merupakan usaha yang mempunyai resiko yang cukup tinggi, karena usaha industri adalah kegiatan menghasilkan barang dari barang mentah menjadi barang jadi atau dari barang setengah jadi menjadi barang jadi yang perlu mendapatkan 3 hal yaitu : modal, sumber daya manusia, kualitas produksi dan pemasaran. Hal ini berbeda dengan usaha perdagangan sebagai penjual atau distributor barang yang mempunyai sedikit resiko dibandingkan dengan usaha industri. Usaha perdagangan seperti warung atau toko kelontong, pengusaha tersebut berfungsi sebagai kepanjangan tangan dari distributor barang semata.
Ke tiga hal tersebut merupakan kendala dari industri kecil dan rumah tangga. Dengan tidak adanya modal atau akses ke pinjaman modal, teknologi, sistem administrasi serta pemasaran maka usaha tersebut akan terhambat perkembangannya. Dari berbagai kendala tersebut, secara fakta industri kecil dan rumah tangga berkembang secara signifikan di berbagai daerah khususnya di Kota Semarang. Dari penelitian yg dilakukan memperlihatkan bahwa industri kecil dan rumah tangga mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga.[1] Hal ini memperlihatkan bahwa terdapat usaha untuk menggerakkan kegiatan indsutri tersebut untuk mencapai penghasilan tertentu.



[1] Leonard Siahaan. 2009. Pengaruh Persebaran Lokasi UMKM Berbasis Rumah (Home Based Enterprises) Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Di Kel. Bugangan Dan Jl. Barito Kec .Semarang Timur. Tugas Akhir. Program Sarjana S-1 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota. Semarang: Universitas Diponegoro.hal. 1

Subscribe to receive free email updates: