Port 0
terdiri dari 8 kaki (P0.0 – P0.7), yaitu kaki ke-32 sampai kaki ke-39. Port
ini bisa berfungsi sebagai I/O biasa. Port ini merupakan low order
multiplex address/ data dan pada saat pengisian program port
ini berfungsi untuk menerima kode byte.
Untuk fungsi sebagai I/O biasa, port ini dapat memberikan output sink ke delapan buah TTL input atau bisa diubah sebagai input dengan memberikan logika 1 pada port tersebut. Untuk fungsi low order multiplex address/data port ini akan mempunyai internal pull up. Dan pada saat flash programming diperlukan external pull up terutama pada saat verifikasi program.
Untuk fungsi sebagai I/O biasa, port ini dapat memberikan output sink ke delapan buah TTL input atau bisa diubah sebagai input dengan memberikan logika 1 pada port tersebut. Untuk fungsi low order multiplex address/data port ini akan mempunyai internal pull up. Dan pada saat flash programming diperlukan external pull up terutama pada saat verifikasi program.
Port 1
Port 1 terdiri dari 8 kaki (P1.0 – P1.7), yaitu kaki ke-1 sampai kaki ke-8. Port ini bisa berfungsi sebagai I/O biasa atau menerima low order address byte selama flash programming. Port ini mempunyai internal pull up dan untuk digunakan sebagai input maka harus diberikan logika 1 pada port ini.
Pada saat digunakan sebagai output port ini
dapat memberikan output sink keempat buah input TTL
Port 2
Port 2 terdiri dari 8 kaki (P2.0 – P2.7), yaitu kaki ke-21 sampai
kaki ke-28. Port ini juga bisa digunakan sebagai I/O biasa atau high
order address pada saat mengakses memori external secara 16 bit (movx
@DPTR).
Pada saat mengakses memori external secara 8 bit,(movx @Rn)
port ini akan mengeluarkan isi dari port 2 spesial function
register. Port ini mempunyai internal pull up dan berfungsi
sebagai input dengan memberikan nilai logika 1. dan sebagai output, port
ini bisa memberikan output sink keempat buah input TTL.
Port 3
Port 3 terdiri dari 8 kaki juga (P3.0 – P3.7)
yaitu kaki ke-10 sampai kaki ke-17. Sebagai I/O biasa port 3 mempunyai
sifat sama dengan port 1 dan 2. sedangkan sebagai fungsi special port-port
ini mempunyai keterangan sebagai berikut
P3.0 (RXD)
berfungsi sebagai port serial input.
P3.1 (TXD)
berfungsi sebagai port serial output.
P3.2 (INT0)
berfungsi sebagai port external interrupt 0.
P3.3 (INT1)
berfungsi sebagai port external interrupt 1.
P3.4 (T0) berfungsi sebagai port external
timer 0 input.
P3.5 (T1) berfungsi sebagai port external timer 1 input.
P3.6 (WR) berfungsi sebagai external data memori
write strobe.
P3.7 (RD) berfungsi sebagai external data memori
read strobe.
Pin 9 (RST)
Reset
akan aktif dengan memberikan input hight selama 2 cycle.
Pin 18
(XTAL2) merupakan Output oscillator
Pin 19
(XTAL1) merupakan Input oscillator
Pin 20 (GND)
merupakan ground
Pin 29 (PSEN)
Pin ini berfungsi pada saat mengeksekusi program yang terletak
pada memori external. PSEN akan aktif dua kali setiap cycle.
Pin 30 (ALE)
Pin ini bisa berfungsi sebagai address latch enable (ALE)
yang me-latch low byte address pada saat mengakses memori external.
Sedangkan pada saat flash programming berfungsi sebagai pulsa input pada
operasi normal, ALE akan mengeluarkan sinyal clock sebesar 1/16 frekwensi oscillator
kecuali pada saat memori external, sinyal clock pada pin ini
dapat didisable dengan mengeset bit 0 dari special function register
dialamat 8Eh
ALE hanya akan aktif pada saat mengakses memori external (mov x dan
movc)
Pin 31 (EA)
Pada kondisi rendah, pin ini akan berfungsi sebagai EA yaitu
mikrokontroler akan menjalankan program yang ada pada memori external
setelah sistem direset. Pada kondisi tinggi, pin ini akan berfungsi untuk
menjalankan program yang ada pada memori internal. Pada saat flash
programming pin ini akan mendapatkan tegangan 12 Volt (VP)