Bahaya Rokok terhadap Kesehatan Tubuh
Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan
ini tidak dapat kita mungkiri. Banyak penyakit telah terbukti akibat buruk
merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok
bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya. Orang yang tidak merokok tetapi berada di
lingkungan yang tercemar asap rokok tentu akan ikut mengisapnya, apalagi jika
ruang tersebut kurang ventilasinya. Orang tersebut disebut perokok pasif.
Asap yang
diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup
langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang
terus-menerus keluar dari ujung rokok dan disebarkan ke udara bebas.
Berdasarkan
buku Diseases & Disorders terbitan Anatomical Chart Company, rokok adalah zat berbahaya yang
mengandung lebih 200 macam racun, dengan 40 jenis di antaranya
bersifat karsinogenik (dapat
menyebabkan kanker). Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung
komponen gas dan partikel. Komponen gas diantaranya terdiri atas: karbon
monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amoniak, nitrogen oksida, akrolein,
asetilen, metanol, uretan, bensaldehida dan senyawa hidrokarbon. Adapun
komponen padat/ partikel umumnya terdiri atas: nikotin, tar, benzopiren, fenol,
kadmium dll. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam
ruang setelah rokok berhenti.
Menghisap asap rokok orang lain lebih
berbahaya daripada bagi si perokok itu sendiri sebab bahan racun ini lebih
banyak didapatkan pada asap samping. Dari sebatang rokok yang terbakar akan
dihasilkan asap samping dua kali lebih banyak daripada asap utama, karena asap
samping terus-menerus dikeluarkan, sedangkan asap utama keluar jika sedang
diisap. misalnya karbon monoksida (CO) lima kali lipat lebih banyak ditemukan
pada asap samping daripada asap utama, benzopiren tiga kali, dan amoniak lima
puluh kali. Jadi risiko kesehatan yang dihadapi perokok pasif hampir
tidak ada bedanya dengan perokok aktif.
Masing-masing senyawa toksik di dalam asap rokok menimbulkan
akibat yang berbeda. Tiga komponen toksik utama dalam asap rokok adalah
karbonmonoksida (CO), nikotin, dan tar.
KARBON MONOKSIDA (CO)
Kira-kira 3-5% asap rokok terdiri atas karbonmonoksida, yaitu
suatu gas racun yang tidak berwarna dan tidak berbau yang dapat mengakibatkan
berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen. Hemoglobin yang fungsinya
mengikat oksigen untuk keperluan tubuh memiliki kemampuan mengikat
karbonmonoksida jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuannya mengikat
oksigen. Itulah sebabnya sangat berbahaya jika kita berada pada ruangan yang
mengandung karbonmonoksida.
NIKOTIN
Nikotin adalah suatu alkaloid yang dapat mempengaruhi sistem
saraf pusat dan merupakan racun bagi saraf. Kadar nikotin yang tinggi dapat
menghambat informasi rangsang saraf sehingga mengakibatkan menurunnya aktivitas
refleks tubuh. Nikotin dapat menimbulkan ketergantungan fisik maupun psikis,
meningkatkan produksi bermacam-macam mediator saraf, sehingga menyebabkan
terjadinya peningkatan metabolisme.
Absorbsi nikotin berlangsung sangat cepat dan secara cepat
pula didistribusikan ke otak, yang selanjutnya menimbulkan efek pada sistem
saraf pusat yang manifestasinya dapat timbul dengan segera, yang pada akhirnya
dapat mempengaruhi berbagai sistem di dalam tubuh.
TAR
Mengandung
bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-paru dan meyebabkan
kanker. Zat-zat toksik, nikotin maupun tar, dapat melumpuhkan silia,
yaitu rambut-rambut halus yang ada di permukaan dalam saluran pernapasan yang
berfungsi sebagai penyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan,
serta mengendap di sepanjang saluran pernapasan maupun pembuluh-pembuluh yang
lain.