Metode fisiologi adalah

Metode fisiologi adalah metode yang dilakukan dengan diagnosis, yaitu dengan teknik analisis gas darah. Dilakukan dengan menggunakan contoh darah pada arteri brankialis. Teknik pengambilan darah pada arteri, yaitu pergelangan tangan diekstensikan dengan menempatkan diatas gulungan handuk. Mula-mula bagian lengan disterilkan, lalu satu tangan yang lain menusuk arteri tersebut dengan alat suntik yang sudah diisi dengan heparin. Sesudah sekitar 5 ml darah terhisap ke dalam alat suntik, darah dapat langsung di bawa ke laboratorium untuk dianalisis.

Bahaya Rokok terhadap Kesehatan Tubuh
Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri. Banyak penyakit telah terbukti akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya. Orang yang tidak merokok tetapi berada di lingkungan yang tercemar asap rokok tentu akan ikut mengisapnya, apalagi jika ruang tersebut kurang ventilasinya. Orang tersebut disebut perokok pasif.

Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang terus-menerus keluar dari ujung rokok dan disebarkan ke udara bebas.

Berdasarkan buku Diseases & Disorders terbitan Anatomical Chart Company, rokok adalah zat berbahaya yang mengandung lebih 200 macam racun, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Komponen gas diantaranya terdiri atas: karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amoniak, nitrogen oksida, akrolein, asetilen, metanol, uretan, bensaldehida dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen padat/ partikel umumnya terdiri atas: nikotin, tar, benzopiren, fenol, kadmium dll. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.

Menghisap asap rokok orang lain lebih berbahaya daripada bagi si perokok itu sendiri sebab bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping. Dari sebatang rokok yang terbakar akan dihasilkan asap samping dua kali lebih banyak daripada asap utama, karena asap samping terus-menerus dikeluarkan, sedangkan asap utama keluar jika sedang diisap. misalnya karbon monoksida (CO) lima kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren tiga kali, dan amoniak lima puluh kali. Jadi risiko kesehatan yang dihadapi perokok pasif hampir tidak ada bedanya dengan perokok aktif.

Masing-masing senyawa toksik di dalam asap rokok menimbulkan akibat yang berbeda. Tiga komponen toksik utama dalam asap rokok adalah karbonmonoksida (CO), nikotin, dan tar.

KARBON MONOKSIDA (CO)
Kira-kira 3-5% asap rokok terdiri atas karbonmonoksida, yaitu suatu gas racun yang tidak berwarna dan tidak berbau yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen. Hemoglobin yang fungsinya mengikat oksigen untuk keperluan tubuh memiliki kemampuan mengikat karbonmonoksida jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuannya mengikat oksigen. Itulah sebabnya sangat berbahaya jika kita berada pada ruangan yang mengandung karbonmonoksida.

NIKOTIN
Nikotin adalah suatu alkaloid yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan merupakan racun bagi saraf. Kadar nikotin yang tinggi dapat menghambat informasi rangsang saraf sehingga mengakibatkan menurunnya aktivitas refleks tubuh. Nikotin dapat menimbulkan ketergantungan fisik maupun psikis, meningkatkan produksi bermacam-macam mediator saraf, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan metabolisme.

Absorbsi nikotin berlangsung sangat cepat dan secara cepat pula didistribusikan ke otak, yang selanjutnya menimbulkan efek pada sistem saraf pusat yang manifestasinya dapat timbul dengan segera, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi berbagai sistem di dalam tubuh.

TAR
Mengandung bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-paru dan meyebabkan kanker. Zat-zat toksik, nikotin maupun tar, dapat melumpuhkan silia, yaitu rambut-rambut halus yang ada di permukaan dalam saluran pernapasan yang berfungsi sebagai penyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan, serta mengendap di sepanjang saluran pernapasan maupun pembuluh-pembuluh yang lain. 

Subscribe to receive free email updates: