Latar Belakang
Perawat masa kini dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan/ keperawatan yang bermutu tinggi kepada masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan bila perawat mampu menggunakan metode pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach), menerapkan hasil penelitian/ pengetahuan terbaik (evidence based practice), bekerja dengan baik bersama tim kesehatan, serta melakukan pengkajian kemampuan diri/reflek diri untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari aspek profesional yang harus dikuasai.
Perubahan persepsi adalah ketidakmampuan manusia dalam membedakan antara rangsang yang timbul dari sumber internal seperti pikiran, perasaan, sensasi somatic dengan impuls dan stimulus eksternal. Dengan maksud bahwa manusia masih mempunyai kemampuan dalam Membandingkan mana ysang merupakan respon dari dirinya.
Halusinasi merupakan respon persepsi paling maladapatif. Jika klien sehat, persepsinya akurat, mampu mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulus berdasarkan informasi yang diterima melalui panca indra (pendengaran, penglihatan, penghidupan, pengecapan, dan perabaan), sedangkan klien dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus pasca indra walaupun sebenarnya stimulus itu tidak ada.
Pemberian asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang melibatkan hubungan kerjasama antara perawat dengan klien, keluarga atau masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Asuhan keperawatan juga menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian menentukan masalah atau diagnosa, menyusun rencana tindakan keperawatan, implementasi dan evaluasi.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memahami proses terjadinya halusinasi.
2. Untuk memahami penyebab, tahapan dan jenis-jenis halusinasi.
3. Untuk mempelajari penyusunan laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan halusinasi.
1.3. Manfaat
Dengan disusunnya makalah ini, diharapkan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Dapat menerapkan asuhan keperawatan pada pasien gangguan halusinasi kelak di lapangan.
2. Sebagai bahan referensi untuk para pembaca.