Implikasi Etis Dari Teknologi Informasi

Moral, etika dan hukum semua mengatur perilaku kita. 
  1. Moral memiliki sejarah dan ada dalam bentuk peraturan-peraturan. 
  2. Etika, dipengaruhi oleh masyarakat kita dan dapat berbeda dari satu masyarakat ke yang lain. 
  3. Hukum ada dalam bentuk tertulisa dan mewakili perilaku penguasa berdaulat harapkan. 
Para eksekutif menekankan budaya etis pada organisasi mereka dalam metode tiga lapis. 
  1. Pertama, mereka menetapkan credo etika. 
  2. Membuat program etika 
  3. Menyesuaikan kode etik untuk perusahaan mereka sendiri. 
Etika komputer mengharuskan CIO waspada apada etika penggunaan komputer dan menempatkan kebijaksanaan kepatuhan pada budaya etika. Manajer lain dan semua pegawai yang mengunakan komputer atau yang terpengaruh oleh komputer turut bergabung dengan CIO dalam tanggung jawab ini. 

Masyarakat mementingkan etika komputer karena 3 alasan dasar: 
  1. kelenturan logika komputer menyebabkan komputer dapat melakukan apa saja yang diprogramkan. 
  2. komputer mengubah cara hidup dan kerja kita 
  3. proses komputer tersembunyi dari penglihatan karena nilai-niali pemrosesan yang tak terlihat, perhitungan kompleks yang tak terlihat dan peyalahgunaan yang tak terlihat. 
Masyarakat memiliki hak tertentu berkaitan dengan komputer. Masyarakat memiliki hak atas akses komputer, hak atas memperoleh keahlian komputer, hak untuk menggunakan spesialis komputer, dan hak untuk mempengeruhi pengambilan keputusan komputer. Hak social dapat pula dilihat dari segi informasi. 

Hak atas informasi tersebut dinyatakan dalam karonim PAPA (Privacy, Accuracy, Property, Accessibility). Bisnis dapat mengakui tanggung jawabnya atas etika penggunan komputer dengan masuk ke dalam kontrak sosial dengan para anggota masyarakat yang menggunakan outputnya atau dipengaruhi olehnya.

Subscribe to receive free email updates: